Sunday, September 24, 2006

Belajar di Perguruan Tinggi India

Oleh: Zamhasari Jamil

SEBELUM tahun 1976, pendidikan di India sama sekali merupakan tanggung jawab Negara-Negara Bagian (Pemerintah Daerah), sedangkan Pemerintah Pusat hanya mengurus bagian-bagian tertentu seperti koordinasi, penentuan standar pendidikan teknik dan menengah dan sebagainya. Pada tahun 1976, melalui suatu Amandemen UUD, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Negara-Negara Bagian. Akan tetapi tanggung jawab utama tetap berada di tangan Negara Bagian.

Kebijakan Pendidikan Nasional tahun 1968 telah diterima sebagai suatu kerangka kebijakan nasional untuk pengembangan pendidikan pada semua tingkat dan didukung oleh garis-garis besar pendidikan yang termaktub dalam Repelita VI.

Program-program yang tercantum dalam Kebijakan Pendidikan Nasional tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Negara-Negara Bagian dengan modifikasi dan penyesuaian disana-sini sesuai dengan perubahan zaman. Yang terpenting dari program-program itu ialah usaha-usaha untuk menguniversalisasikan pendidikan dasar dan pemberantasan buta huruf pada orang dewasa.

Perencanaan pendidikan dilakukan bersama-sama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Negara Bagian. Dalam lima Repelita sebelumnya, pendidikan lebih banyak ditujukan sebagai suatu dinas sosial dan bukan untuk membantu menunjang gerak pembangunan. Perubahan dilakukan pada Repelita VI dimana pendidikan dianggap sebagai suatu hal yang penting untuk menunjang pembangunan ekonomi dan sosial melalui pengembangan sumber daya manusia. Dalam Repelita VI tersebut, pendidikan untuk golongan masyarakat lemah dan penduduk suku-suku terasing dan kasta rendah juga diberikan prioritas. Prioritas juga diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pendidikan teknis dan menengah, vokasiolisasi pendidikan, pengembangan bahasa-bahasa daerah, evaluasi hasil-hasil yang dicapai dan menciptakan hubungan yang dinamis antara program pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan penciptaan lapangan kerja.

Prioritas tertinggi diberikan untuk pemerataan pendidikan dasar. Di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Pemerintah dan sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan pendidikan setempat, pendidikan diberikan secara gratis mulai dari kelas I sampai kelas VIII (mulai dari kelas I SD sampai kelas I SMA di Indonesia).

Pendidikan gratis juga diberikan Pemerintah sampai tingkat Menengah Pertama (kelas X). Di beberapa Negara Bagian, Pemerintah setempat juga memberikan pendidikan gratis untuk tingkat Menengah Atas (kelas XI dan kelas XII).

Di India terdapat 182 universitas dan sejumlah lembaga-lembaga perguruan tinggi yang berstatus disamakan dengan universitas. Semua universitas dan lembaga tersebut berada dibawah University Grants Commission yang didirikan tahun 1953 untuk memajukan dan mengkoordinir pendidikan di perguruan tinggi, menentukan standar pengajaran, ujian-ujian dan riset. Komisi ini juga mempunyai wewenang untuk menetapkan anggaran dan bantuan keuangan bagi semua universitas.

Penyediaan buku-buku teks untuk sekolah-sekolah dan universitas dan buku-buku bacaan yang bermanfaat dengan harga yang relatif murah diurus oleh suatu badan yang disebut dengan National Book Trust (NTB) yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan pada tahun 1957. Badan ini juga menerbitkan buku-buku dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa-bahasa daerah di India. Sebagai salah satu usaha untuk menyediakan buku-buku dengan harga murah, khususnya buku ilmu pengetahuan, pendidikan dan teknik, Pemerintah India membebaskan buku-buku tersebut dari lisensi.

Informasi Umum Belajar di Perguruan Tinggi India

Secara umum lama masa belajar di India untuk program S-1 (Bachelor Degree) hanya ditempuh dalam waktu 3 tahun kecuali jurusan Hukum dan Arsitektur selama 5 tahun (10 semester), jurusan Engineering dan Teknologi, jurusan Seni Lukis dan jurusan Kedokteran Gigi selama 4 tahun. Bagi anda yang mengikuti program S-1 pada jurusan-jurusan ilmu sosial, humaniora dan eksakta tidak dibebani dengan penulisan skripsi. Adapun untuk program S-2 (Master Degree) ditempuh dalam waktu 2 tahun. Sedangkan untuk program S-3 lamanya maksimal 5 tahun.

Sebelum masuk ke Perguruan Tinggi di India, terlebih dahulu anda harus mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh pihak universitas dan melampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, kemudian anda harus mengikuti ujian masuk atau Entrance Test (tulisan dan wawancara) yang diadakan oleh pihak universitas.

Permasalahannya, untuk mengikuti ujian masuk ini, Kedutaan Besar Republik India di Jakarta atau Konsulat Jenderal Republik India di Medan biasanya tidak mengeluarkan Visa Pelajar (Student Visa) kepada calon pelajar asing yang akan mengikuti ujian masuk ini sebelum anda tercatat menjadi mahasiswa di salah-satu Perguruan Tinggi di India. Karena itu bila anda datang ke India dengan menggunakan Visa Masuk (Entry Visa) hanya untuk mengikuti ujian masuk saja, dan kemudian dinyatakan lulus dan diterima untuk belajar di universitas di India, maka anda harus kembali lagi ke Indonesia untuk memperoleh Visa Pelajar (Student Visa) dari Kedutaan Besar Republik India di Jakarta atau Konsulat Jenderal Republik India di Medan.

Bahasa pengantar yang digunakan dalam proses belajar-mengajar di Perguruan Tinggi India adalah bahasa Inggris, Hindi, Urdu, dan bahasa Arab bagi anda yang mengambil jurusan Bahasa Arab. Karena itu, we are - foreigners - assumed to have sufficient knowledge and skill in English, if not, it'll be on our own risk.

Kualifikasi Yang Dibutuhkan

Bila anda bermaksud untuk melamar program S-1, maka anda sudah harus lulus dan memiliki ijazah SMA atau sederajat yang sah dan diakui oleh Pemerintah Indonesia. Dan anda juga sudah harus lulus dan memiliki ijazah S-1 dari universitas atau Perguruan Tinggi yang sah dan diakui oleh Pemerintah Indonesia untuk memenuhi persyaratan melamar S-2 di Perguruan Tinggi India.

Anda juga harus mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh pihak universitas yang bersangkutan dilengkapi dengan Ijazah, referensi transkrip nilai akademik, Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari pihak universitas, Akte Kelahiran (semua dokumen tersebut sudah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris), foto kopi paspor dan pas photo ukuran 4x6 sebanyak 12 lembar dan biaya administrasi pendaftaran lebih kurang USD $ 75/- (sekitar Rp. 750.000/-). Perlu diingat bahwa masing-masing universitas menetapkan biaya administrasi pendaftaran yang berbeda-beda.

Waktu Mengajukan Pendaftaran

Pembukaan pendaftaran belajar di universitas-universitas di India biasanya dimulai pada pertengahan bulan Maret dan ditutup pada bulan Mei setiap tahunnya, dengan demikian anda harus mengikuti perkembangan informasi tentang pembukaan dan penutupan pendaftaran untuk masing-masing universitas yang dapat anda peroleh melalui situs-situs atau website universitas yang bersangkutan. Catat baik-baik tanggal batas akhir penutupan pendaftaran itu supaya anda tidak terlambat untuk mengajukan lamaran. Untuk mendapatkan alamat situs atau website universitas di India, anda saya sarankan untuk meng-google-nya melalui internet.

Cara Pendaftaran Bagi Mahasiswa Asing

Setiap universitas memiliki prosedur yang berbeda-beda dalam menerima mahasiswa asing. Sebagian besar universitas-universitas di India mensyaratkan adanya ujian masuk bagi mahasiswa asing yang hendak belajar di universitas tersebut. Namun ada juga beberapa universitas yang tidak mensyaratkan adanya ujian masuk ini, seperti University of Delhi di New Delhi dan Aligarh Muslim University di Aligarh.

Beberapa universitas juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa asing untuk belajar di universitas tersebut tanpa harus mengikuti ujian masuk baik tulisan maupun wawancara. Seperti contoh, Jamia Millia Islamia di New Delhi menyebutnya dengan kategori "Supernumerary Seats" dan Jawaharlal Nehru University di New Delhi menyebutnya dengan kategori "Absentia".

Anda boleh menulis surat ke universitas yang menawarkan program studi yang diminati dan kemudian meminta formulir pendaftaran tersebut melalui Admissin Section atau Foreign Students Adviser universitas yang anda tuju. Formulir pendaftaran juga dapat anda download dari situs atau website universitas. Isi formulir pendaftaran tersebut secara benar dan lengkapi dengan persyaratan-persyaratan seperti yang tertera diatas tadi, kemudian kirimkan kembali ke Admissin Section atau Foreign Students Adviser universitas yang anda lamar itu sebelum batas akhir penutupan pendaftaran.

Bila anda sudah memenuhi semua kualifikasi yang dibutuhkan dan dinyatakan lulus untuk mengikuti program pendidikan di India, maka pihak universitas akan mengirimkan surat "Provisional Admission" kepada anda dan surat inilah yang harus anda bawa ke Kedutaan Besar Republik India di Jakarta atau Konsulat Jenderal Republik India di Medan untuk memperoleh Visa Pelajar.

Cara lain untuk melamar pendidikan di India adalah dengan mengirimkan semua dokumen-dokumen anda dan biaya administrasi pendaftaran lebih kurang USD $ 75/- (sekitar Rp. 750.000/-) kepada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) India pada bulan Januari dan Pebruari (sebelum masa pembukaan pedaftaran) setiap tahunnya dan PPI India akan meneruskan lamaran anda ke universitas yang dituju. Jangan lupa untuk menyebutkan nama orang tua dan pekerjaan orang tua, alamat rumah dan alamat korespondensi serta nomor telepon dan alamat email. Informasi mengenai apakah anda diterima atau tidak oleh pihak universitas akan disampaikan oleh PPI India kepada anda pada bulan Juli dan Agustus.

Biaya Pendidikan di India - Biaya Sendiri

Masing-masing universitas menetapkan biaya pendidikan yang berbeda-beda. Secara umum, mahasiswa asing yang mengambil program S-1 dan S-2 pada jurusan-jurusan ilmu sosial dan humaniora hanya dikenai biaya pendidikan sebesar USD $ 500/- atau sekitar Rp. 5.000.000/- per tahun. Sedangkan untuk jurusan-jurusan professional di Aligarh Muslim University berkisar antara USD $ 1.000/- hingga USD $ 2.000/- per tahun. Jawaharlal Nehru University menetapkan USD $ 750/- per semester bagi mahasiswa asing yang mengambil jurusan-jurusan ilmu sosial dan USD $ 850/- bagi mereka yang mengambil jurusan-jurusan professional.

Beasiswa Pemerintah India

Pemerintah India juga memberikan beasiswa melalui program Indian Council for Cultural Relation (ICCR), dan beasiswa ini diberikan kepada seluruh pelajar yang berasal dari berbagai negara termasuk Indonesia. Adapun cara untuk memperoleh beasiswa ini, terlebih dahulu anda harus mendapatkan formulir beasiswa yang tersedia pada Atase Pendidikan dan Informasi, Kedutaan Besar Republik India di Jakarta dan di Konsulat Jenderal Republik India di Medan. Pembukaan pendaftaran beasiswa tersebut biasanya di mulai dari bulan Januari hingga pertengahan Pebruari setiap tahunnya.

Bila anda belajar di India disponsori oleh Pemerintah India, maka semua biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah India kecuali biaya transportasi anda dari Indonesia ke India dan biaya transportasi dari India kembali ke tanah air. []

Zamhasari Jamil, Pelajar Ilmu Politik di Aligarh Muslim University, Aligarh, India; Alumni Ponpes Dar El Hikmah, Pekanbaru.

1 Comments:

Blogger edi sutoyo said...

Tulisannya tajam, menyentuh, dan akurat, rasanya kepingin belajar lagi....

1:50 AM  

Post a Comment

<< Home