Friday, June 03, 2005

Edisi Khusus: REFORMULASI SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN MODERN

SEMINAR NASIONAL
IKATAN KELUARGA ALUMNI PON-PES DAREL HIKMAH PEKAN BARU CABANG JAKARTA
“REFORMULASI SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN MODERN”

Berangkat dari sebuah keyakinan bahwa masyarakat yang bermoral dan pengetahuan adalah merupakan hal yang sangat penting dan utama khussunya dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi yang berkembang pesat pada saat ini. Tantangan dan persaingan global yang semakin ketat ini sangat tergantung pada kehandalan dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Pendidikan pondok pesantren merupakan salah satu upaya untuk menciptakan kader-kader muda Islam yang mempunyai jiwa mandiri,berpengetahuan,berakhlak mulia dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta cinta terhadap bangsa dan Negara. DPD/DPR RI Drs. Sumardi Taher menyatakan bahwa sebenarnya yang menjadikan Bangsa ini ruwet adalah masalah moral dan pondok pesantren Modern adalah satu lembaga pendidikan yang sudah memiliki formulasi dalam pembentukan moral dan Intelektual, dan inilah yang di pandang beliau ternyata pondok pesantren sangat memberikan kontribusi penting di bangsa ini. Hal ini senada di ungkapkan oleh Dr. Rusdi Zakaria M.ed (pengamat pendidikan), beliau menyampaikan bahwa lembaga pendidikan pesantren memainkan peran sentral dalam menjaga dan memelihara kesinambungan keberagamaan masyarakat. Penidikan pesantren dan Madrasah akan tetap memainkan peran penting dalam pendidikan anak bangsa bahkan saya semakin yakin begitu kalau menambahkan bahwa pendidikan pesantren dan Madrasah akan menjadi pendidikan alternatif di masa yang akan datang . Jika pesantren-pesanten mampu berbenah diri dan siap mereformasi dirinya sehingga pendidikannya mampu melahirkan out put yang siap hidup dalam kehidupan yang sangat kompotitif di masa datang.

Namun realitas yang kita rasakan ternyata pesantren kurang mampu dalam mewujudkan semua harapan ini. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dr. H Hidayat Nurwahid M.A memberikan contoh konkrit bahwa ketika di umumkan 4 orang anak bangsa yang menag dalam Olimpiade fisika, yang di adakan pada tanggal 2 Mei di Pekanbaru Riau tidak satu pun dari mereka yang berasal dari pendidikan Islam apalagi dari pondok pesantren modern Islam. Beliau menambahkan bahwa data yang di peroleh dari Depertemen Pendidikan Nasional menyebutkan dari 40 sekolah unggulan di Jakarta, ternyata tidak satu pun dari pendidikan Islam apalagi dari pondok pesantren modern. Sementara di tingkat Asia tahun 2000 Indonesia memiliki lembaga pendidikan perguruan tinggi yang duduk di peringkat 65, 68, 73 yaitu UI, UGM dan, UNDIP tetapi tahun 2004 tidak satupun dari mereka yang mampu bertahan di tingkat 63 bahkan dalam kontek dunia tidak satupun Universitas di Indonesia mampu bertengger pada tingkat 500 sekalipun, apalagi dari pendidikan Islam. Contoh konkrit yang juga di sampaikan oleh wakil kepala Dirjen PK Pontren Drs. Rohadi, MA. Bahwa ternyata para santri dari Pondok pesantren masih banyak yang tidak mampu menjawab soal-soal ujian akhir yang mana soal itu di pandang sangat mudah untuk di jawab oleh seorang santri, seperti ketika ada satu soal yang memerintahkan untuk menulis ayat kursi beserta sakalnya tenyata tidak mampu di jawab dengan benar.

Ini adalah salah satu contoh yang menunjukkan bahwa kualitasnya yang di keluarkan oleh pondok pesantren masih rendah. Oleh sebab itu beliau menambahkan pemerintah dalam hal ini Depag sudah membuat aturan-aturan bertujuan untuk meningkatkan kualitas para santri.

Ini adalah salah satu kenyataan yang kita hadapi soal ini. Sehingga menimbulkan satu pertanyaan besarkenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa pondok pesantren khususnya pondok pesantren modern sudah sangat jauh dari apa yang di harapkan bahkan semakin hari semakin jauh tertinggal dari lembaga-lembaga pendidikan lain.

Satu jawaban sekaligus solusi yang di sampaikan oleh Dr. Rusdi Zakaria M. ed (pengamat pendidikan) bahwa untuk mengembangkan pendidikan pesantren harus ada satu rencana . Strategi beliau menyampaikan sebuah pesantren harus memiliki VISIR untuk menjadi lembaga pendidikan dengan keunggulan global kompetitif, iman dan takwa /moral spritualisme yang tinggi, pluralisme dan multikulturalisme, nasionalisme baru di samping untuk juga harus memiliki misi sebagai penyelenggara pendidikan penyiapan global kompetitif, Keseimbngan hidup yang selektif, Tantangan global, pluralis dan multicultural, membangun nasionalisme baru yang bertujuan untuk. Mencetak Muslim terpelajar dengan kualitas inteletual dan yang emosional kuat;memeiliki prilaku moral dan spiritual dengan keseimbangan selektif; berwatak pluralitas, multikulturaldan nasioanalisme progressive serta mampu bersaing dalam tantangan kehidupan global yang kompetitif.

Untuk mewujudkan visi dan misi dan tujuan dari sebuah pesantren harus di buat sebuah strategi yakni mengembangkan pendidikan Islam yang berbasis: kompetesi global, fungsionalisasi agama, multikultitural, nasionalisme baru, kemandirian Profetik dengan di dukung sebuah program pendidikan Islam yang bersifat: Pendidikan Global kompetitif, pendidikan agama yang transformative, pendidikan multicultural, pendidikan demokratik, pendidikan kemandirian pofetik.

Ketua MPR RI Dr.H Hidayat Nur Wahid berpendapat bahwa pondok pesanten modern seharusnya melihat wahyu yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini iqra’bismirobbika ladi khalaq karena jika hanya iqra saja maka ini akan melahirkan suatu system pendidikan leberalistik dan sekuleristik dan apabila hanya bismirobbika lazi khalaq saja maka pendidikan hanya akan beroreintasi kepada keakhiratan rohani dan bahkan bisa mengabaikan modernisasi inilah yang seharusnya di reformulasikan dalam system pendidikan yang namanya pondok pesantren modern.

Dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pondok pesantren modern baik itu menyangkut pola pembinaan dan pengembangan masalah sumber daya manusia maupun hal-hal yang ada adalah sangat mungkin kita tinjau kembali. Hal ini mutlak di lakukan dalam upaya meningkatkan kembali system pondok pesantren modern yang professional terarah dan terencana sehingga mampu mencetak generasi-generasi muda yang handal berakhak dan mampu bersaing dikancah persaingan dimasa mendatang untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas Pondok pesantren modern maka perlu adanya perhatian dari pemerintah. Pemerintahan harus memandang sama antara pendidikan Islam dan umum untuk menghilangkan image bahwa pendidikan Islam selalu termajinalkan tidak terkecuali Pemerintah Riau harus lebih memperhatikan pendidikan di Riau untuk kedepannya . Demikian Drs. Sumardi Taher menjelaskan.

Seminar Nasional yang bertemakan “Reformulasi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Modern” diadakan di Jakarta (Kampus UIN Jakarta), kamis 2 juni 2005 tepat pukul 8.30 Wib . Di hadiri kurang lebih 550 orang yang berasal dari berbagai utusan pesantren (an-Najah, Darunnajah, as-Sidiqiyah,Darussalam gontor dan lain-lain)

Dengan pembicara:
1. Dr. H. Hidayat Nur Wahid, MA (Ketua MPR RI)
2. Dr. Rusli Zakaria M. ed (Pengamat Pendidikan)
3. Drs. Rohadi, MA (Wakil Kepala Dirjen PK. Pontren Pusat)
4. Drs. Sumardi Taher (DPD/DPR RI Riau)

Dengan Moderator: Ahmad Syarifudin, M.Ag.
Dihadiri oleh pengasuh Pondok Pesantren Dar- EL Hikmah Drs. KH. T.G.Mukhtarullah

Kepada : Bapak Saidul Tombang
Dari : Panitia Seminar “reformulasi system pendidikan pondok pesantren modern” (Ikatan Kelurga Alumni Ponpes Darel Hikmah ).

Ketua IKAPDH Jakarta
Ilham Saputra
(08179931174)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home